Jumat, 05 Agustus 2011

[FF/Oneshot/Sad/General/Haru Haru]

Dengan perlahan yeoja itu melepaskan cincin yang ada di jari manis tangan kanannya. Ia menyerahkan
cincin itu kepada namja yang ada di depannya. 

"Mulai hari ini, kau milikku.", ucap namja itu. 

Yeoja itu mengangguk pelan. 

*** 



Di sisi lain, terlihat tiga orang namja tak jauh dari namja dan yeoja yang baru saja menjadi sepasang 'kekasih'. 

"Hyunri!", seru namja yang di tengah. Ia melangkah maju. Yeoja yang bernama Hyunri hanya mengerlingnya sesaat, lalu melangkah pergi. 

"Tunggu!", seru namja yang di tengah. 

"Sudahlah, Jiyong. Dia milikku sekarang.", ucap namja yang tadi menerima cincin itu. 

Di perlihatkannya cincin yang sudah ia dapatkan. Jiyong menggeram kesal, lalu mendorong namja tadi hingga membentur mobilnya. 

"Sialan kau, Seunghyun!", seru Jiyong, hendak memukul Seunghyun, namun Seunghyun menahannya.

"Wow~ jangan kasar, saeng! Kau terlalu cepat!", balas Seunghyun, lalu melayangkan tinjunya. 

BUAKKK!! Jiyong terjatuh. Terlihat lebam biru di pipi kirinya. 

"Ah~ c'mon saeng~ kau yang duluan menantangku untuk berkelahi!", seru Seunghyun, hendak menyerang lagi, namun Seungri menahannya. 

"Hentikan, hyung!", serunya. 

Jiyong bangkit, ingin membalas pukulan Seunghyun, namun di tahan oleh Taeyang dan Daesung. 

"Sudahlah! Jiyong, jika Hyunri sudah memilih hyung, terimalah!", ujar Daesung putus asa. 

"Apa kau gila?! Hyunri milikku!", teriak Jiyong, lalu melepaskan diri dari Taeyang dan Daesung. 

Seunghyun juga melepaskan diri dari Seungri. 

Jiyong dan Seunghyun saling melayangkan tinju masing-masing. 

BUKKK!! Tinju Jiyong mengenai mata kiri Seunghyun dan pukulan Seunghyun meleset. 

Seunghyun jatuh menimpa Jiyong dan mereka berdua bergulat di tanah. Saling memukul dan menendang. Seunghyun menjambak rambut Jiyong dan memukulnya berkali-kali. Jiyong menendang kaki Seunghyun hingga mereka berdua terpisah. 

"Hyung, sudahlah!", seru Seungri, lalu menyeret Jiyong pergi dari tempat itu. 

*** 

PRANGGG!!! 

Jiyong bertumpu pada wastafel dan menatap kaca yang sudah ia pecahkan dengan tangannya. 

"Baby, why?", lirih Jiyong, lalu kembali memukul kaca itu hingga tangannya mengeluarkan darah. 

"Kenapa kau menyakitiku, baby?" 

*** 

|Taeyang, kutunggu kau di basecamp. Bawa Jiyong, Seungri dan Daesung| 

"Untuk apa, hyung?", tanya Taeyang. 

|Turuti saja perintahku| 

"Ne, arasso." 

Taeyang segera memanggil teman-temannya dan segera mengemudikan mobilnya menuju basecamp tempat mereka biasanya berkumpul. 

*** 

"Oh, they're come.", gumam Seunghyun, sambil tersenyum sinis. Di tatapnya gadis yang ada di sampingnya. Hyunri hanya menunduk. Seunghyun merangkul Hyunri, membuat mereka semakin dekat.

"Oppa...", ucap Hyunri pelan. 

"Sshh.. Everything's gonna be okay.", Seunghyun menenangkan Hyunri. 

Apa yang di takutkan Hyunri terjadi. Pintu mobil Taeyang menjeblak terbuka dan terlihat Jiyong berjalan cepat kearah mereka. 

Dukk!! Jiyong memukul kaca depan mobil. 

"Sh*t!!", seru Jiyong lalu menendang bemper depan mobil Seunghyun. 

Hyunri hanya menunduk, tidak tahan dengan sikap 'mantan' namjachingunya. 

*** 

"Uhk~ uhuk uhuk!" 

"Hyunri, gwechana?", tanya Seunghyun. 

Hyunri hanya menggeleng. 

"Aku akan mengambilkan minum untukmu.", ucap Seunghyun lalu berjalan kearah dapur. 

"Eve... Everything's gonna be okay...", gumam Hyunri pada dirinya sendiri. 

"Minumlah.", ucap Seunghyun, lalu menyodorkan gelas berisi air putih pada Hyunri. 

"Oppa, mianhae...", ucap Hyunri lalu memeluk Seunghyun. 

"Wae?", tanya Seunghyun sambil menatap Hyunri. 

"Mian, oppa...", lirih Hyunri sambil menatap wajah Seunghyun. 

"Hyun...!?", seru Seunghyun, kaget. 

*** 

|Jiyong, datanglah ke rumah sakit sekarang| 

"Ada apa, Yongbae?", tanya Jiyong sambil melilitkan perban di tangan kanannya yang terluka karena pecahan kaca tempo hari. 

|Hyunri masuk rumah sakit. Dia menderita kanker| 

"APA?!" 

Jiyong langsung melempar ponselnya ke sembarang tempat, lalu berlari sekencang-kencangnya menuju rumah sakit. Dia tak peduli pandangan aneh orang-orang. Hanya satu hal yang ada di pikirannya. Hyunri. Hanya Hyunri. 

Kumohon Hyunri, bertahanlah... Bertahanlah untukku! 

*** 

Hyunri terbaring lemah di tempat tidur pasien. Ia di bawa menuju ruang operasi. Dia tahu, semua ini akan sia-sia. Waktunya tinggal sedikit lagi. Tak akan ada kesempatan baginya untuk bertemu Jiyong... untuk yang terakhir kalinya. 

Terlihat Taeyang, Seungri, Daesung dan Seunghyun menunggu di depan ruang operasi. Hyunri berusaha tersenyum pada mereka, sebelum ia di bawa ke ruang operasi. 

Jiyong-ah, mianhae... ne? 

*** 

Jiyong berlari menuju ruang operasi dan ia berpapasan dengan Seunghyun. Jiyong berpura-pura tidak melihat Seunghyun dan terus berjalan. 

"Jiyong, tunggu sebentar.", ucap Seunghyun. 

Jiyong berbalik, menatap Seunghyun dengan pandangan tidak bersahabat. 

"Kukembalikan benda ini padamu.", ucap Seunghyun, lalu memberikan sebuah cincin pada Jiyong. 

"Kau...", lirih Jiyong. 

"I'm her brother.", ucap Seunghyun, lalu duduk di salah satu kursi tunggu di depan ruang operasi. 

"A... Apa?", tanya Jiyong. 

"Hyunri memintaku berbohong padamu. Mianhae.", ujar Seunghyun. 

"Hyung..." 

"Mian." 

Jiyong menggenggam cincin di tangannya, lalu berjalan kearah pintu ruang operasi. Tak bisa terbuka. 

Jiyong menjambak rambutnya dengan kesal. Sekelebat kenangannya dengan Hyunri terlintas. Ia merindukan Hyunri. 

"Let me see you, baby..." 

*** 

Hyunri menatap lampu-lampu operasi diatas kepalanya. Air matanya menetes. Waktunya hampir habis. Ia tak akan pernah menemui Jiyong lagi. 

"Bertahanlah, nona Choi.", ucap seorang suster. 

Hyunri hanya tersenyum, lalu memejamkan matanya. 

Goodbye, my love... 

Piiiippppp~ terdengar bunyi bip panjang yang menandakan Hyunri sudah tak bernyawa. 

*** 

Jblak! Pintu ruang operasi terbuka dan terlihat Hyunri memejamkan matanya. Tenang dan damai. 

"Hyunri, Hyunri, andwae!!", seru Jiyong, lalu memeluk tubuh Hyunri. 

"Hyunri, andwae...", lirih Jiyong. 

"Mianhae... kami sudah berusaha sebisanya... tapi takdir berkata lain.", ucap dokter itu. 

Tubuh Hyunri di bawa menjauh dari Jiyong. Jiyong memukul dinding rumah sakit. Menumpahkan kekesalan dan kesedihannya. 

"Hyung, sudahlah...", ucap Seungri miris. Dipeluknya hyungnya itu. Tubuh Jiyong gemetar. Ia tak dapat menguasai dirinya. 

"Don't my love... Don't say goodbye... Tell me this is just a farewell. Tell me that I can see you again...", lirih Jiyong. 

*** 

'Jiyong, suatu saat... Kita akan bertemu lagi. Mungkin, kita akan memulai hidup yang lebih baik dari sekarang... Aku akan selalu mencintaimu' 

*** 

Di kehidupan yang lain, Hyunri akan selalu tersenyum dan mengawasi kehidupan Jiyong. Menunggu hingga mereka bersama lagi. 

--End--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar