Jumat, 05 Agustus 2011

[FF/Oneshot/Thriller/(Scare Tactics) Happy Birthday, Sweety!]

Author PoV


Hari itu Hyunri sedang sendirian di apartment. Ia ditinggal sendirian oleh kedua temannya itu, katanya sih mereka punya urusan penting yang harus di kerjakan.

Ting Tong! Terdengar suara bel di bunyikan. Hyunri berjalan gontai kearah pintu. Ia mengintip lewat lubang pengintai dan  terlihat seorang namja yang di kenalnya di depan pintu, segera saja dia membuka pintu apartmentnya.

"Oppa! Apa kabar??", tanya Hyunri antusias.

Tanpa menjawab pertanyaan Hyunri, Jiyong memeluk Hyunri erat, lalu mengecup Hyunri sekilas. Agak terlalu mesra, sebenarnya... tapi apa boleh buat? Jiyong sudah mengecup Hyunri dan itu tidak bisa ditolak.



"Aku baik-baik saja, sweety... bagaimana denganmu, hmm?", ujar Jiyong, lalu menarik Hyunri keluar dari apartment dan mengunci apartment itu. Jiyong sudah tahu kodenya, jadi dia bebas keluar masuk apartment Hyunri, walaupun ia tidak melakukannya.

"Aku baik. Well, tidak terlalu baik juga sih.", gumam Hyunri.

Jiyong mengaitkan tangannya di pinggang Hyunri, lalu melenggang keluar dari gedung apartment.

"Kau mau mengajakku kemana, eh?", tanya Hyunri.

"Mengajakmu untuk membantu salah seorang temanku. Ia ingin merayakan pestanya bersamamu.", jawab Jiyong.

"Oh yeah? Siapa namanya?", tanya Hyunri.

"Yoon Hyuna. Kau mau kan merayakan pesta bersamanya?", ujar Jiyong.

"Well, baiklah. Aku juga tidak ada kerjaan di rumah.", ucap Hyunri, tanpa memikirkan akibat dari perkataannya.

***

Hyunri PoV

09.00 am @HyunA apartment

"Oh~ how beautiful! Apa ini yeojachingumu, Yong-ah?", tanya HyunA, sambil tersenyum lebar.

"Tepat sekali, dia yeojachinguku. Baik-baiklah kalian, oke? Aku akan mengambil sesuatu untukmu, HyunA.", ucap Jiyong, lalu melambai kearah kami berdua.

Aku menatap HyunA dengan tatapan curiga. Sepertinya aku pernah melihatnya, tapi dimana...?

"Umm... Hyunri-ah! Kau mau membantuku untuk menyiapkan wine dan kue keju ini ke tamu-tamuku? Mereka sudah ada di dalam...", ujar HyunA.

Aku mengangguk."Oke."

Aku memang mendengar suara yang bising sekali dari ruang utama di apartment ini dan sepertinya memang banyak orang di dalamnya. Aku segera menghampiri meja dapur dan membantu HyunA dengan kue keju dan wine-nya.

"Tolong antarkan ke dalam yah~ tamu-tamuku pasti sudah lapar...", ucap HyunA.

Aku segera masuk ke ruang utama dan tercengang melihat apa yang ada di dalam ruang utama itu. Tak ada orang sama sekali. Hanya MANEKIN wanita yang persis seperti manusia!

"A... Apaan ini??", lirihku. Hatiku mulai berdegup tidak karuan.

"Oh! Kau sudah melihat teman-temanku? Bagaimana menurutmu? Mereka cantik-cantik ya? Aku sangat menyukai mereka!", seru HyunA gembira.

Aku menyentuh salah satu manekin itu, lalu tercengang. Ini bukan manekin biasa. Ini benar-benar mirip manusia. Dari kulit, wajah, mata... Oh God...!

"Kau suka yang itu? Itu namanya Kwon Yuri. Cantik bukan? Dia adalah member SNSD yang dijuluki Black Pearl itu loh...", ujar HyunA. Ia duduk diantara dua manekin, yang kurasa adalah manekin Krystal dan Sulli, lalu mencium salah satu manekin. Ia meraba-raba paha manekin itu dengan mata yang berbinar-binar. Astaga...! HyunA adalah... lesbian??

Aku mau muntah melihat aksi-aksi HyunA dengan manekin itu. Aku berdalih padanya untuk mengambil makanan yang lain, lalu keluar dari ruang utama itu.

Aku segera mencari kamar mandi di apartment ini dan memuntahkan seluruh isi perutku di wastafel. Aku mendengar suara erangan saat aku membersihkan mulutku. Suara itu berasal dari bathub yang di tutupi dengan tirai. Segera saja kusibak tirai itu dan menemukan Haeri dan Min Young disana.

"Haeri...? Minyung??", lirihku saat mengetahui mereka sudah lemah tak berdaya.

"Hyunri..."

"Kenapa kalian bisa ada disini?!"

"Wanita itu, HyunA, yang menyeret kami kesini. Karena kami tak menuruti kemauannya, dia menyiksa kami dan mengurung kami disini..."

"Larilah, larilah... Hyun...", lirih Haeri dan Min Young bersamaan.

"Tak mungkin aku meninggalkan kalian...", bisikku.

"Cepatlah! Beritahu Jiyong!", seru Min Young.

~~~

Di dapur, aku menelepon Jiyong.

"Oppa... jemput aku sekarang...! ppaliwa...", lirihku.

[Wae? Bukannya kau bersenang-senang??]

"Tapi ini berbeda, oppa! Aku bukan lesbian!", seruku habis kesabaran.

"Oh... jadi kau bukan lesbian?", tanya seseorang di belakangku. Aku tersentak lalu menjatuhkan iPhone-ku ke lantai. Samar-samar terdengar suara Jiyong memanggilku, lalu sambungan terputus.

Aku segera berbalik dan mendapati HyunA sudah berada di depanku. Tangan kanannya memegang sebuah manekin dan tangan yang lainnya memegang sebuah shotgun.

"HyunA-sshi... aku bukan...", aku tidak tahu harus berbicara apa. Lidahku terasa sangat kelu.

HyunA menodongkan shotgun-nya kearahku, lalu seseorang mendobrak pintu utama apartment ini.

"Hyunri! Jawab aku!", seru seseorang, yang kuketahui adalah Jiyong.

"Oppaa!!", seruku.

Dengan cepat HyunA berbalik dan menembak Jiyong.

DOR!!

Jiyong ambruk tepat di depan kaki HyunA. Aku menjerit histeris, lalu menghampiri Jiyong oppa. Kutarik tubuhnya ke dalam pelukanku.

"Oppa~ sadarlah!", seruku.

"Kau akan kehilangan dia... dan mereka...! Aku akan memusnahkan kedua yeoja itu.", ujar HyunA.

"JANGAN! Kumohon, jangan...!", seruku.

HyunA berbalik."Kau takut kehilangan mereka?"

Aku mengangguk."Tentu saja... tentu saja... aku... lebih baik aku yang mati daripada harus kehilangan mereka.", lirihku. Air mata meleleh dari kedua mataku.

"Well, kalau begitu kau tak perlu mati, karena kau tak akan kehilangan mereka.", ujar HyunA.

Aku mendongak. Kulihat HyunA tersenyum. Bukan senyum mesum seperti tadi, melainkan senyum lebar yang tulus. Ia menepuk bahuku pelan, lembut.

"Saengil Chukkahamnida, Choi Hyunri-sshi.", ucapnya dengan nada gembira.

"Mwo?"

"Kau lupa ini hari apa?", tanya HyunA.

"Ini... hari kamis...", jawabku polos, lalu sebuah tepukan pelan mendarat di kepalaku.

"Ini ulang tahunmu, babo!", seru seseorang. Hyunri mendongak dan melihat kedua sahabatnya tersenyum kearahnya dengan darah bersimbah di wajah mereka.

"Apa-apaan ini??", tanyaku semakin bingung.

Lalu, tubuh yang ada di dalam pelukanku menggeliat, lalu secepat kilat, bibir tipis itu menyambar bibirku. Membuatku seperti tersengat listrik.

"Oppa!?", seruku, kaget. Aku melihat kearah bajunya. Tak ada darah sama sekali.

Aku bangun dari dudukku.

"Tolong jelaskan apa maksud semua ini...", pintaku dengan nada sarkartis.

Semua orang yang ada dalam ruangan itu tertawa, lalu HyunA mendekatiku dan berbisik."Selamat, anda sudah masuk ke dalam program Scare Tactics!" 

Mataku membulat."Mwo!? Jadi aku di kerjain?? Dimana kameranya??", tanyaku.

HyunA menunjuk ke setiap sudut ruangan, lalu tertawa keras. Mau tak mau, akhirnya aku ikut tertawa. Setelah kami puas tertawa, keempat member BigBang yang lain datang sambil membawa sebuah kue tart yang besar. Di belakangnya ada Siwon oppa yang tersenyum lebar kearahku.

"Ya ampun, aku benar-benar dikerjain...", gumamku sambil menggelengkan kepalaku, geli.

"Saengil Chukkahamnida, saengil chukkahamnida! Saengil chukka uri Hyunri, saengil chukkahamnida!"

Aku menghambur ke pelukan Jiyong oppa, lalu mencium pipi Siwon oppa dan memeluk member BigBang yang lain. Aku benar-benar tidak akan pernah melupakan ulang tahunku ini.

"Kamsahamnida untuk semua staff Scare Tactics dan HyunA, kau benar-benar membuatku ketakutan setengah mati -.-", ujarku.

HyunA tertawa, lalu mengedipkan matanya kearah kamera yang ada di depan kami sekarang. Ia menarikku hingga aku berada di sampingnya, aku tersenyum lebar kearah kamera.

"Inilah dia, Choi Hyunri-sshi. Atlet basket yang hebat dalam bidangnya, namun sepertinya dia berhasil dikecohkan oleh staff Scare Tactics dan orang-orang terdekatnya. HAHAHA. Aku benar-benar puas sudah berhasil mengerjainya.", ujar HyunA sambil menatap kamera.

Pantas saja aku merasa pernah melihat orang ini! Dialah pembawa acara Scare Tactics! Sialan, aku benar-benar dikerjai...

"Siapa yang punya ide gila ini??", tanyaku pada Jiyong.

"Tentu saja aku.", jawabnya enteng. Aku meninju dadanya pelan, lalu memeluknya.

"Gomawo-yo, oppa~"

"Ne.", jawab Jiyong, lalu membalas pelukanku.

END ~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar