Rabu, 26 Oktober 2011

[FF/Oneshot/General/Butterfly]

Butterfly
TITLE: Butterfly
CAST: Choi Hyunri, Jiyong BIG BANG and other.
GENRE: Romance, Fantasy
RATING: PG-13
A/n: setelah liat mvny GD oppa, jadi terinsisapi (?) bikin ff XD have fun~

=====

~Author PoV~

Seorang yeoja tengah termenung di depan cerminnya, menatap bayangannya di cermin. Ia mencoba tersenyum, namun ia kembali merenung. Ia tidak bisa menjadi apa yang ia inginkan. Ia merasakan rambutnya berkibar, lalu ia menatap kearah jendelanya.

“Sejak kapan jendelaku terbuka?” gumam yeoja itu, lalu beranjak dari cerminnya.


Ketika hendak menutup jendelanya, pita rambutnya yang berwarna biru melayang keluar dari kamarnya. Ia menggapai pitanya, namun ia tak mendapatkannya.

“Ah… pitaku!”

Yeoja itu merenung lagi di depan jendelanya, menatap langit senja. Ia tersenyum sedih, lalu menopang dagunya. Aku ingin pergi ke suatu tempat dimana aku bisa melupakan masalahku, semoga Tuhan mendengar doaku…

~~~

Seorang namja berdiri diatas sebuah bangunan dengan tangan menggenggam sebuah pita berwarna biru. Tubuh namja itu bersinar, berpendar-pendar, seperti peri. Ia mendengar bisikan kecil yang terbawa semilir angin.

Aku ingin pergi ke suatu tempat dimana aku bisa melupakan masalahku, semoga Tuhan mendengar doaku…

“Tuhan mendengar doamu, yeoja manis,” ucap namja itu, lalu terjun bebas ke udara dan berubah menjadi kupu-kupu berwarna biru.

~~~

“Tak ada gunanya melamun, lagipula sudah malam,” gumam yeoja tadi, sambil menarik jendelanya, namun sesuatu melesat masuk ke dalam kamarnya, membuatnya tak jadi menutup jendela.

Yeoja itu berbalik dan tercengang ketika seorang namja tampan sudah berada di dalam kamarnya. Namja itu tersenyum kecil.”Hai, Hyunri-ah. Aku adalah malaikat yang diperintahkan Tuhan untuk menemanimu,” ucap namja itu.

Yeoja yang bernama Hyunri itu menganga. Namja itu tersenyum lagi, lalu menggenggam tangan Hyunri.”Mau melupakan penatmu kan?? Ayo ikut!”

“M-mwo? Kemana??” tanya Hyunri.

“Kau akan tahu,” jawab namja tadi, lalu menunjuk cermin Hyunri.

“Aku, Guardian Angel, Jiyong. Ingin mengajak Hyunri-sshi untuk berkeliling dunia,” ucap namja itu, lalu cermin Hyunri berpusar dan mereka berdua tertarik ke dalamnya.

~~~

“Ini dimana?” tanya Hyunri.

Terdengar suara dari kejauhan,”ini adalah tempat untuk menghilangkan penatmu, Hyunri-ah. Kau akan suka.”

“Eh? Jiyong-ah, kau dimana??” tanya Hyunri, yang terdengar hanya suara kekehan kecil.

Hyunri menatap sekelilingnya. Hutan yang penuh dengan cahaya kelap-kelip. Pohon-pohon besar menghiasi kiri dan kanan jalan setapak yang di lewati Hyunri. Kadang Hyunri dikagetkan oleh sesosok peri kecil yang melesat melewatinya. Kadang ada yang tersenyum kearahnya sambil memberikan serbuk peri yang harum.

Sampai di jantung hutan, Hyunri melihat Jiyong duduk di sebuah jamur yang sangat besar. Hyunri terpana melihat namja itu. Jiyong terlihat seperti tokoh dalam dongeng, terlihat seperti ilusi. Rambut Jiyong berkibar lembut tertiup angin. Hyunri mendekati Jiyong, lalu namja itu menoleh. Ia tersenyum.

“Bagaimana?” tanya Jiyong, lalu melompat turun dari jamur tersebut.

Hyunri tersenyum lebar sebagai jawabannya. Jiyong membalas senyuman itu, lalu membuka topi tinggi yang di pakainya. Terlihat kupu-kupu bercahaya masuk ke dalam topi Jiyong. Namja itu tersenyum kecil, lalu mengibaskan topinya dan terlihatlah cahaya berpendar-pendar membentuk siluet burung yang sangat besar. Burung Phoenix.

“Ayo!” ajak Jiyong, lalu mengajak Hyunri menaiki burung Phoenix tersebut. Dibantunya Hyunri menaiki burung itu dengan lembut.

Hyunri memeluk Jiyong dengan erat saat burung Phoenix mulai melayang di angkasa. Jiyong menunjukkan tempat-tempat menakjubkan dari atas langit. Setelah beberapa saat terbang di angkasa, Jiyong mendaratkan burung phoenix itu di sebuah daratan. Sementara Hyunri menunggu disana, Jiyong berjalan diatas awan sambil tersenyum gembira. Hyunri tertawa melihat tingkah Jiyong.

“Hyunri-ah, pernah melihat unicorn?” tanya Jiyong. Hyunri menggeleng.

Jiyong menjentikkan jemarinya, lalu datanglah seekor unicorn dari balik awan. Unicorn berwarna putih, seperti mutiara cemerlang. Tanduknya yang berbentuk spiral bercahaya terang. Hyunri mengatupkan kedua tangannya di mulut.

“Oh Tuhan! Ini benar-benar indah!” seru Hyunri.

“Naiklah, selagi bisa,” ucap Jiyong, lalu membantu Hyunri menaiki unicorn tersebut. Hyunri menaikinya dengan senang hati.

“Pegangan yang kuat ya, Hyunri-ah,” Jiyong memperingati, lalu berjalan di depan unicorn itu. Unicorn yang dinaiki Hyunri mengikuti Jiyong, seperti mengikuti majikannya, atau mungkin unicorn ini memang milik Jiyong?

Mereka berdua melewati padang rumput yang tinggi. Jiyong melayangkan tangannya diatas rumput-rumput yang menari-nari. Tangannya tergelitik oleh ujung-ujung rumput yang lembut. Hyunri terus memperhatikan Jiyong. Ia menyukai malaikat itu.

Saat sampai di sebuah pantai, mereka berhenti. Jiyong menurunkan Hyunri dari unicorn-nya. Sementara mereka berdua menatap ombak besar yang saling menghantam, unicorn itu merumput. Hyunri terpana melihat ombak yang saling beradu di tengah lautan. Bukannya menuju pantai, ombak-ombak itu lebih memilih saling menghantam satu sama lain.

Hyunri menyandarkan kepalanya pada bahu Jiyong sampai malam tiba. Jiyong memegang bahu Hyunri, menyuruh yeoja itu menatapnya. Jiyong memperlihatkan pita biru yang di dapatkannya. Hyunri terpana.

“Aku menemukan ini, kau tahu…,” ucap Jiyong, lalu mengikatkan pita itu di rambut Hyunri. Hyunri merasakan wajahnya memanas.

“Kamsahamnida,” sahut Hyunri, sambil membungkuk sedikit.

“Aku menyukaimu, Hyunri-ah,” bisik Jiyong, lalu mencondongkan wajahnya, hendak mencium Hyunri. Hyunri pun melakukan hal yang sama, hingga bibir mereka bertemu.

Flops! Cahaya merebak dari tubuh Jiyong, lalu wujud Jiyong berubah menjadi ratusan kupu-kupu yang terbang ke langit bak beledu hitam berhiaskan berlian.

“Jiyong-ah… aku juga menyukaimu,” ucap Hyunri sambil menatap langit.

~~~

Hyunri sudah berada di kamarnya, di depan jendela, kembali merenungkan nasibnya yang selalu saja datar. Ia menatap pita biru yang ditemukan oleh malaikatnya, Jiyong. Sejak pertemuan mereka yang pertama… mereka tak pernah bertemu lagi. Terbersit rasa rindu di hati Hyunri. Ia ingin bertemu namja itu.

Sementara di sisi lain, di atas atap apartment Hyunri, terlihat seorang namja dengan rambut blonde duduk menyilangkan kakinya sambil tersenyum kecil.

Aku akan selalu menjaga yeoja manisku… aku akan selalu di dekatnya…

The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar